Perusahaan

Praktik terbaik literasi media dan informasi

Oleh
Selasa, 12 Februari 2019

Twitter telah mengubah cara informasi disampaikan dan digunakan di seluruh dunia. Twitter telah berkontribusi terhadap demokratisasi berita, yang mana semua orang memiliki kemampuan untuk memberitakan kepada dunia tentang apa yang terjadi di desa, kota kecil dan besar, serta komunitas mereka - dan setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi tersebut serta berpartisipasi dalam percakapan global.

Meskipun transformasi dan perkembangan dalam hal penyebaran informasi ini telah berjalan dengan baik, ada beberapa tantangan khususnya yang terkait dengan kualitas informasi.

Usaha untuk mengganggu percakapan publik dengan sengaja melalui penyebaran informasi palsu merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama kami di Twitter. Sementara kami berusaha keras untuk memperkuat tim dan sumber daya dalam mengatasi masalah ini, penting juga bagi setiap orang untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melindungi dan meningkatkan kualitas percakapan publik.

Twitter bangga telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan UNESCO, yang mencakup literasi media. Di tahun ini, kami akan meluncurkan sarana edukasi bersama, Teaching and Learning with Twitter, yang di dalamnya akan termasuk panduan UNESCO mengenai praktik terbaik literasi media dan informasi.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Sementara itu, UNESCO memberikan sejumlah tips bermanfaat tentang literasi media dan informasi melalui akun MILClicks (@MILClicks) mereka. Terdapat 13 poin untuk membantu mendeteksi disinformasi di ranah online:

  1. Dari mana sumber informasi atau berita tersebut?
  2. Bisakah kamu memastikan bahwa gambar tersebut otentik dengan menggunakan fitur reverse image search?
  3. Apakah ada situs pengecekan fakta yang mencap informasi atau cerita tersebut sebagai tidak benar?
  4. Bagaimana reaksi emosi Anda terhadap informasi atau cerita tersebut?
  5. Apakah informasi atau cerita dibuat agar mudah dibagikan?
  6. Apakah informasi atau cerita mengutip beberapa sumber? Apakah berita tersebut muncul di portal berita lain?
  7. Apakah informasi atau cerita tersebut memiliki keterangan tanggal?
  8. Apakah ada banyak iklan muncul pada laman terkait?
  9. Apa judul atau inti berita?
  10. Judul berita apa saja yang pernah digunakan situs tersebut?
  11. Bagaimana Anda menemukan berita tersebut?
  12. Apakah berita tersebut tertaut dengan sumber berita berkualitas lainnya?
Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.
Tweet ini tidak tersedia.

Twitter juga dapat digunakan untuk memverifikasi keakuratan informasi. Sebagai platform real-time yang bersifat publik, Twitter memungkinkan Anda melihat apa yang terjadi dari berbagai sudut pandang. Penting bagi Anda mengikuti (follow) berbagai akun di Twitter, termasuk platform berita terpercaya seperti yang ada pada Twitter list ini.

Anda juga dapat mencari informasi lebih lanjut menggunakan fitur pencarian untuk melihat siapa saja yang sudah membagikan informasi tersebut di Twitter. Apakah ada platform berita atau jurnalis populer yang membuat Tweet tentang berita tersebut? Apakah pihak-pihak yang terlibat sudah mengeluarkan Tweet tentang berita tersebut? Walaupun suatu berita dibicarakan oleh banyak orang di Twitter, bukan berarti informasi tersebut adalah benar - yang terpenting adalah melihat siapa yang membuat Tweet tersebut.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Peran kami dalam menghentikan penyebaran informasi palsu
Semua orang memiliki bagian dalam memastikan informasi palsu tidak menyebar luas di internet. Selain menggunakan tips di atas, ada beberapa hal penting lain yang perlu diingat:

  • Seseorang tidak akan membiarkan temannya percaya pada informasi palsu. Jika Anda melihat informasi yang meragukan atau situs satir yang dibagikan sebagai berita asli, atau teman Anda membagikan informasi yang sudah jelas tidak benar, beritahukan kepada mereka. Anda dapat melakukannya secara pribadi atau dengan bahasa yang halus. Anda juga dapat menggunakan tagar #ThinkBeforeSharing atau #ThinkBeforeClicking yang akan memunculkan sebuah emoji yang dikembangkan Twitter sebagai bentuk kerja sama dengan UNESCO.
  • Jika Anda tidak yakin akan sebuah konten, jangan sebarkan! Membagikan informasi yang berkualitas rendah atau tidak dapat dipercaya hanya akan membuat konten tersebut jadi lebih tersebar luas, dan membuat lebih banyak orang terpapar akan informasi tersebut.
Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Apa yang kami lakukan di Twitter
Karakter Twitter sebagai platform real-time dan publik dapat membantu menangkal penyebaran semua jenis informasi palsu. Jurnalis, pakar dan pengguna yang terlibat dapat saling Tweet untuk mengoreksi dan menyanggah wacana publik dalam hitungan detik. Namun, hal ini tidak dapat mengandalkan interaksi antar pengguna saja.

Fokus kami ada pada inovasi produk, kebijakan dan penegakan hukum untuk mengatasi perilaku yang mengubah dan mengurangi percakapan publik di Twitter. Sebagai contoh, kami memperbarui dan mengembangkan aturan kami untuk lebih mencerminkan cara kami mengidentifikasi akun palsu, dan jenis aktivitas lain yang melanggar pedoman Twitter; serta terus menangani spam dan bentuk manipulasi lainnya secara agresif.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Dalam ruang publik yang semakin terpolarisasi, sangatlah penting untuk memiliki sikap kritis terhadap informasi media yang kita terima. Itulah sebabnya kami juga mensponsori dan berkontribusi pada inisiatif literasi media di banyak negara di dunia, termasuk Asia Pasifik, selama 12 bulan terakhir.

  • Menyadari bahwa 75% pengguna Twitter berusia antara 13 dan 35 tahun; kami berkomitmen untuk melibatkan kaum muda dalam serangkaian workshop nasional, pertemuan dan diskusi panel terkait digital dan keamanan. Hingga saat ini, kami telah berhasil menjangkau 100,000 pemuda di wilayah Asia Pasifik.
  • Di Australia, kami berkontribusi menyediakan dukungan sumber daya kepada eSafety Office (@eSafetyOffice) untuk membantu program-program mereka; termasuk WITS dan Young & eSafe. Kami juga bekerja sama dengan Walkley Foundation (@walkleys), organisasi non-pemerintah utama Australia yang menggalakkan nilai publik dari jurnalisme dan kebebasan pers, untuk melakukan pelatihan praktik terbaik.
  • Di India, kami meluncurkan inisiatif #EduTweet dalam kolaborasi dengan School Leaders Network (@SLNIndia) yang melibatkan 865 pemimpin sekolah, pendidik dan influencer dari 2.700 sekolah di India terkait isu seperti literasi media dan kelas digital. Kami juga bekerja sama dengan Responsible Netism (@Rnetism) dalam Konferensi Psikologi Siber yang melibatkan sekolah-sekolah di Maharashtra terkait keamanan online untuk anak.
Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.
Tweet ini tidak tersedia.
  • Di Indonesia, kami mengadakan workshop tentang disinformasi yang bekerjasama dengan Kompas TV (@KompasTV) dan Universitas Hasanuddin (@hasanuddin_univ). Kami bertemu dengan komunitas Jari Santun (@jarisantun) dan memberikan masukan untuk program literasi digital mereka. Kami juga berpartisipasi mengisi sesi mengenai keamanan online dan kualitas informasi pada acara Communication Week yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (@univ_indonesia).
  • Di Jepang, kami mengadakan beragam pelatihan tentang keamanan online untuk anak di bawah umur bermitra dengan organisasi-organisasi industri dan perusahaan teknologi lainnya seperti Japan Safer Internet Promotion Association (JISPA), Dewan Pengembangan Lingkungan Penggunaan Internet untuk Anak di Bawah Umur, dan Kinki Liaison Council untuk Penggunaan Internet bagi Anak di Bawah Umur.
  • Di Korea, kami mengadakan pelatihan literasi media pertama untuk mahasiswa International Studies di Universitas Hanyang (@ilove_HYU), dan akan mengembangkan program ini pada 2019. Kami berpartisipasi dalam International Symposium on Media and Information Literacy yang diselenggarakan oleh Korea Education and Research Information Service, Korea Press Foundation, UNESCO Korea (@unescokr), dan lainnya. Kami juga bermitra dengan UNESCO Korea, DQ Institute (@DQInstituteKR), serta Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (@hellopolicy) untuk membahas inisiatif literasi media untuk Korea dan sedang mempersiapkan beberapa proyek bersama di tahun 2019.
  • Di Selandia Baru, kami terus bekerja sama dengan Netsafe NZ (@NetsafeNZ) dan berkontribusi untuk Panduan untuk Tetap Aman Online yang mereka keluarkan setiap tahunnya.
  • Di Singapura, kami menyelenggarakan pelatihan literasi digital dengan 14.500 siswa dan akan melanjutkan aktivitas ini selama tahun 2019. Kegiatan ini dilakukan bermitra dengan institusi pendidikan dan kelompok masyarakat sipil seperti National University of Singapore (@NUSingapore), Institute of Technical Education (@ITESingapore), politeknik lokal, Blessings in a bag (@blessinginabag), dan Digital Quotient (@dq_world). Selain itu, kami berpartisipasi dalam Better Internet Conference 2019 yang diselenggarakan oleh Media Literacy Council (@MLCSingapore).
Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Tidak ada satu individu, organisasi, atau institusi yang memiliki jawaban paling manjur untuk masalah yang kompleks ini. Diperlukan upaya kolaboratif dari semua orang untuk mengidentifikasi pendekatan terbaik dan solusi yang memungkinkan. Di Twitter, kami menyadari bahwa kami memiliki peran dan tanggung jawab penting dan akan terus memainkan peran kami untuk mengatasi tantangan terkait informasi palsu di dunia daring.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.