Wawasan

3 insight bagi brand untuk kampanye #RamadanDiTwitter yang efektif

Oleh
Rabu, 23 Februari 2022

Memasuki tahun ke-tiga Ramadan di tengah pandemi, media sosial berperan besar bagi masyarakat Indonesia seiring dengan tumbuhnya harapan dan kebahagian menjelang Bulan Suci tahun ini. Mereka datang ke Twitter selama Ramadan untuk saling terhubung, mengekspresikan perasaan mereka, mencari hiburan, dan mendapatkan rekomendasi belanja. Dengan meningkatnya optimisme masyarakat Indonesia menyambut Ramadan 2022, brand memiliki kesempatan besar untuk menghadirkan kampanye yang relevan dengan kondisi saat ini.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Menjelang Bulan Suci Ramadan, antusiasme masyarakat Indonesia terlihat dari tingginya aktivitas di media sosial, dan Twitter menjadi salah satu platform utama yang mereka gunakan untuk terhubung dengan orang lain yang turut merayakan serta mendapatkan informasi tentang belanja. Dengan karakter percakapan di Twitter yang real time, brand dapat langsung terhubung dengan audiens yang reseptif, berpengaruh, dan memberikan dampak untuk kampanye yang dijalankan oleh brand.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Percakapan seputar bulan Ramadan dimulai lebih awal dan mencapai puncaknya 2 kali, yaitu di awal dan akhir Ramadan. Dibandingkan dengan rata-rata percakapan per hari, terdapat peningkatan percakapan sebesar 87% di hari pertama Ramadan dan peningkatan sebesar 123% di hari terakhir Ramadan di 2021. Sentimen percakapan seputar Ramadan semakin positif dibandingkan tahun sebelumnya - mencapai 79% di tahun 2021 vs 74% di tahun 2020. Jika di tahun 2020 kita masih beradaptasi dengan “new normal,” maka di tahun 2021 kita sudah mulai menemukan caranya untuk bisa hidup dengan keadaan yang dan kebiasaan-kebiasaan baru. Kami melihat, bahwa percakapan seputar Ramadan di tahun 2022 akan dipenuhi dengan beragam konten terkait harapan dan kebahagiaan. Hal ini terjadi seiring dengan masyarakat Indonesia sudah beradaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Walaupun masyarakat memiliki sentimen yang lebih positif dalam menyambut Ramadan tahun ini, mereka masih merasakan berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. 73% warganet di Twitter menyatakan kekhawatiran mereka untuk dapat berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadan. Sedangkan 20% mengalami kesulitan untuk menghibur keluarga mereka. 

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Dengan ramainya percakapan seputar Ramadan di Twitter, kami merangkum tiga insight penting yang dapat membantu brand meluncurkan kampanye Ramadan di Twitter yang lebih efektif.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

1 - Masyarakat Indonesia saling terhubung dengan aktif di media sosial, streaming film/serial TV, belanja online, dan saling berbagi dengan sesama
74% warga Twitter di Indonesia memutuskan untuk lebih aktif di media sosial selama bulan Ramadan tahun ini. Untuk menghibur diri, 67% berencana untuk streaming film/serial TV favorit, dan 36% lainnya berencana untuk berbelanja secara online. Selain itu, Ramadan adalah saat yang tepat untuk terhubung dengan anggota keluarga atau komunitas yang turut merayakan Ramadan (44%) dan tertarik untuk saling berbagi dengan sesama.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Bulan Ramadan identik dengan momen belanja, di mana percakapan tentang belanja Ramadan tahun ini meningkat 2,9 kali dibandingkan tahun sebelumnya. Topik belanja menjadi lebih ramai dibicarakan saat  orang-orang menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Mulai dari momen cairnya THR, percakapan di Twitter meningkat satu minggu sebelum Idulfitri, di mana mereka saling berbagi tentang rencana untuk berbelanja serta menyenangkan diri sendiri dan keluarga menjelang Hari Raya. 

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

2 - Tweet yang penuh harapan mewarnai linimasa Twitter
Meski tantangan dan kekhawatiran masih ada; masyarakat Indonesia lebih optimis dalam menyambut Bulan Suci tahun ini, dengan 58% orang berharap kondisi akan menjadi lebih baik sebelum April 2022. Dari data tersebut, masyarakat yang berusia 30 tahun ke atas lebih optimis (70%) dibandingkan mereka yang berusia 18 - 29 tahun (55%). Ramadan adalah saat yang tepat untuk terhubung dengan anggota keluarga atau komunitas yang turut merayakan Ramadan (44%) dan tertarik untuk saling berbagi dengan sesama.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

3 - Twitter jadi referensi bagi warganet di Indonesia untuk mencari beragam konten Ramadan
Berdasarkan survei Twitter, 91% warga Twitter di Indonesia berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan. 36% di antaranya berencana untuk lebih sering berbelanja. Survei Twitter juga menunjukkan adanya perbedaan minat antara Gen-Z dan generasi sebelumnya.

  • 94% Gen-Z berencana untuk berbelanja dan mereka lebih tertarik melihat konten untuk konsumsi pribadi – seperti promosi / diskon (52%), dan pertunjukan / konser virtual di Twitter (45%).
  • Generasi sebelum Gen-Z di Twitter lebih tertarik mencari cara untuk terhubung dengan orang lain dari sisi spiritual melalui konten-konten motivasi (doa, saran, bijak, dan lain lain) (61%) dan bagaimana cara mereka bisa membantu sesama (50%).
Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.

Apa artinya bagi brand?
Twitter adalah tempat di mana percakapan Ramadan terjadi. Brand dapat memanfaatkan tingginya antusiasme masyarakat yang datang ke Twitter selama bulan Ramadan dengan menjadi bagian dari percakapan. Kemampuan masyarakat untuk kian beradaptasi dengan “kebiasaan baru” dan tumbuhnya optimisme menyambut Ramadan 2022 adalah kesempatan bagi brand untuk meluncurkan kampanye yang menjadi jawaban atas tantangan yang sedang dihadapi oleh audiens mereka. Hal ini akan membuka jalan agar brand dapat secara konsisten menjadi bagian dari percakapan.

Bulan Ramadan di Twitter menjadi momentum bagi brand untuk meluncurkan kampanye baru dan terhubung dengan audiens. Dengan ketertarikan orang-orang di Twitter terhadap konten inspirasi belanja, rekomendasi produk, pertunjukkan/konser virtual dan saling berbagi kepada sesama, brand yang bisa menjadi bagian dari percakapan dapat meningkatkan keberhasilan kampanye mereka di Twitter.

Tweet ini tidak tersedia
Tweet ini tidak tersedia.